Postingan

SARANA dan PRASARANA PENJAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1       Latar Belakang Masalah Sarana dan Prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersedian sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan secara optimal. Sekolah dituntut untuk memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus kebutuhan sekolah menurut kebutuhan berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundang undangan pendidikan nasional yang berlaku. Untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut pemerintah melalui PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar nasional Pendidikan, pasal 1 ayat (8) mengemukakan standar sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain ya

SARANA dan PRASARANA OLAHRAGA

1.2  RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah didalam penulisan makalah ini yaitu : Apa perbedaan sarana dan prasarana olahraga renang? b.   jenis-jenis sarana olahraga renang? c.    Apa saja Prasarana Olahraga Renang? 1.3  TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu : Untuk mengetahui perbedaan sarana dan prasarana olahraga renang. Untun membedakan jenis-jeis sarana olahraga renang c.     Untuk mengetahui Prasarana Olahraga Renang. BAB II PEMBAHASAN A.  Perbedaan Kata Sarana dan Kata Prasarana Dalam Olahraga Sarana dan Prasarana dalam olahraga renang itu berbeda. Biasanya kita langsung menyebutnya menjadi 1 buah kalimat yaitu sarana dan prasarana, sebenarnya itu adalah dua hal yang sangat berbeda, Sarana adalah sesuatu yang bisa dimanfaatkan, di fungsikan untuk mempermudah proses pertandingan, dimana alat-alat tersebut mudah berpindah tangan. Prasarana adalah Penunjang sarana untuk mempermudah kegiatan olahraga yang tidak di pindahkan B. jenis-jenis sarana Dal

HAKIKAT FUSNGSI dan TUJUAN SARANA dan PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sarana prasarana secara umum banyak diartikan menurut beberapa sumber. Sarana adalah perlengkapan yang dapat dipindah-pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan dan satuan pendidikan, yang meliputi : peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku (Internet menurut Asep). Sarana adalah segala sesuatu yang dipakai sebagai alat dalam mencapai makana dan tujuan. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sarana prasarana adalah alat secara fisik untuk menyampaikan isi pembelajaran (Sagne dan Brigs dalam Latuheru, 1988:13). Dari berbagai definisi menurut para ahli dapat diartikan bahwa sarana prasarana adalah sumber daya pendukung yang terdiri dari segala bentuk jenis bangunan/tanpa bangunan beserta dengan perlengkapannya dan memenuhi persyaratan untuk pelaksanaan kegiatan. Sarana prasarana olah raga adalah suatu bentuk permanen, baik itu ruangan di luar maupun di dal

PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah Sarana dan Prasarana sekolah merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Tentunya hal tersebut dapat dicapai apabila ketersedian sarana dan prasarana yang memadai disertai dengan pengelolaan secara optimal. Seiring dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau yang lebih dikenal dengan istilah KTSP dimana penerapan desentralisasi pengambilan keputusan, memberikan hak otonomi penuh terhadap setiap tingkat satuan pendidikan, untuk mengoptimalkan penyedian, pendayagunaan, perawatan dan pengendalian sarana dan prasarana pendidikan. Sekolah dituntut untuk memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus kebutuhan sekolah menurut kebutuhan berdasarkan aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundang undangan pendidikan nasional yang berlaku. Untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut pemerintah melalui PP No. 19 Tahun 2005 tenta

SARANA DAN PRASARANA SE0AK BOLA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sepak Bola merupakan Olahraga yang banyak digemari oleh sebagian besar masyarakat di dunia, karena sepak bola dalam perkembangannya sudah kian melengkapi diri sebagai suatu cabang olahraga, ilmu, bahkan juga seni. Dan peratuan demi peraturan semakin lengkap dengan seiring berkembangnya zaman, dan diharapkan peraturan yang ada di dalamnya dapat dimengerti dan dilaksanakan oleh insan sepak bola. Perkembangan sepak bola juga didukung oleh Sarana dan Prasarana itu sendiri yang sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Undang undang Nomor 3 Tahun 2005 sistem Keolahragaan Nasional pasal 81 mengamanatkan adanya Standar Nasional keolahragaan yang meliputi 6 (enam) standar yaitu, (a) standar kompetensi tenaga keolahragaan, (b) standar isi program penantaan/pelatihan tenaga keolahragaan, (c) standar prasarana dan sarana olahraga, (d) standar pengelolaan organisasi keolahragaan, (e) standra penyelenggaraan keolahragaan, dan, (f) standar pelayanan mini

PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi tahapan-tahapan dalam manajemen sarana dan prasarana maka perencanaan merupakan langkah awal. Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud sumber meliputi sumber daya manusia, material dan waktu pendidikan. Perencanaan pengadaan sarana maupun prasarana dilakukan dengan memperhitungkan keadaan inventaris, pegawai yang ada, biaya. Dengan adanya perencanaan yang matang maka akan mengurangi kegagalan dalam menginplementasikan di lapangan dan menghindariri terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan. Namun permasalahan yang sering dijumpai berkaitan dengan perencanaan kebutuhan barang dan pembangunan gedung sekolah adalah kurang jelasnya suatu rencana, apalagi berkaitan dengan sumber dana, kadang tidak diperhitungkan dengan matang, misalnya tidak a