PERENCANAAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan yang meliputi tahapan-tahapan dalam manajemen sarana dan prasarana maka perencanaan merupakan langkah awal. Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang dimaksud sumber meliputi sumber daya manusia, material dan waktu pendidikan. Perencanaan pengadaan sarana maupun prasarana dilakukan dengan memperhitungkan keadaan inventaris, pegawai yang ada, biaya. Dengan adanya perencanaan yang matang maka akan mengurangi kegagalan dalam menginplementasikan di lapangan dan menghindariri terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.
Namun permasalahan yang sering dijumpai berkaitan dengan perencanaan kebutuhan barang dan pembangunan gedung sekolah adalah kurang jelasnya suatu rencana, apalagi berkaitan dengan sumber dana, kadang tidak diperhitungkan dengan matang, misalnya tidak adanya prioritas pada kebutuhan, atau bahkan tidak sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan yang kurang matang dapat dilihat berdasarkan data yang dimiliki Depdiknas (2004) 60 % dari 170.000 gedung SD yang ada diseluruh tanah air dinyatakan rusak parah. Kerusakan ini disebabkan lantaran dibangun pada masa instruksi Presiden sejak tahun 1984 karena usia bengunannya sudah tua termakan zaman dan rehabilitasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah bersifat sementara sehingga setiap kali diperbaiki beberapa tahun kemudian rusak lagi karena tidak seluruh ruang diperbaiki. Peran Pemerintah untuk merehabilitasi bangunan yang rusak tidak sesuai dengan harapan karena minimnya dan dari APBD dan APBN. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang sistematis dan flesibel, mendayagunakan segala sumber daya manusia dan didukung dengan biaya serta tenaga yang profesional.
Rumusan Masalah
Bagaimana memahami dan menerapkan konsep perencanaan darana dan prasarana pendidikan ?
Manfaat dan Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui hakikat perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, tujuan, manfaat, karakteristik, serta persyaratan perencanaan yang efektif. Dan juga agar mengetahui prosedur perencanaan sarana dan prasaran pendidikan sebagai salah satu penunjang sebagai calon pendidik.
BAB II
PEMBAHASAN
Hakikat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Perencanaan berasal dari kata "plan" yang mempunyai arti rencana, rancangan, maksud maupun niat. Planning berarti perencanaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan adalah proses kegiatan. Rencana dapat dikatakan sebagai hasil perencanaan.
Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses perkiraan dan penentuan secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan (Sondang P. Siagian)
Menurut Roger A. Kauffman seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah, perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber-sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.
Perencanaan adalah pola perbuatan menggambarkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan kemudian. Dengan kata lain, planning adalah memikirkan sekaran untuk tindakan yang akan datang. Perencanaan yang dimaksud adalah merinci rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan saran dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi, sewa atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan kebutuhan merupakan rincian fungsi perencanaan yang mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam menentukan kebutuhan diperlukan beberapa data dasar, diantaranya adalah distribusi dan komposisi, jjenis, jumlah, dan kondisi (kualitas), sehingga berhasil guna, tepat guna, dan berdaya guna dan kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuiakan dengan besarnya pembiayayan dan dana yang tersedia.
Tujuan Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Adalah demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan dan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaannya. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan penetuan skala prioritas kegiatan untuk dilaksanakan yang disesuikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.
Manfaat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manfaat perencanaan yaitu dapat membantu dalam menentukan tujuan, meletakkan dasar-dasar, dan menetapkan langkah-langkah, menghilangkan ketidakpastian, dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien.
Karakteristik Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Suatu rencana yang baik selalu menuju sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, dilandaskan atas perhitungan dan selalu mengandung kegiatan/tindakan/usaha. Sasaran perencanaan adalah target yang sangat berguna bagi manajemen dalam rangka kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Perencanaan Sarana dan Prasaran yang Efektif
Perencanaan yang efektif di dalam penyusunannyaharus dilakukan melalui suatu rangkaian petanyaan yang perlu dijawab dengan memuaskan:
(What) Kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan ?
(Where) Dimana kegiatan hendak dilaksanakan ?
Pertanyaan ini mencakup tata ruang yang disusun, tempat yang akan digunakan, tempat perhimpunan alat-alat serta perlengkapan lainnya.
(When) Bilamana kegiatan tersebut hendak dilaksanakan ? Hal ini berarti harus tegambar sistem prioritas yang akan digunakan, penjadwalan waktu target, fase-fase tertentu yang akan dicapai serta hal-hal lain yang berhubungan dengan faktor waktu. Rencana kebutuhan dibuat untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Perencanaa jangka pendek, yaitu sebuah perencanaan yang dipersiapkan dengan tergesa-gesa dan mendadak kerena pentingnya dan waktu yang tersedia sangan sempit padahal kebutuhan sangat mendesak dan tiba-tiba. (biasanya waktu kurang dari 1 tahun).
Perencaan jangka menengah, yaitu sebuah perencanaan yang dalam pelaksanaannya membutuhkan waktu "pemasangan" (umumnya waktu kurang dari 5 tahun),
Perencanaan jangka panjang, membutuhkan waktu agak lama dalam pelaksanaaanya (biasanya kurang lebih 10 tahun).
(How) Bagaimana cara melasanakan kegiatan kearah tercapainya tujuan ?
Yang dicakup oleh pertanyaan ini menyangkut sistem kerja, standar yang harus dipenuhi, cara pembuatan dan penyampaian laporan, cara menyimpan dan mengolah dokumen-dokumen yang timbul sebagai akibat pelaksanaan.
(Who) Pertanyaan siapa (?) berarti diketemukannya jawaban tentang personalia, tentang pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab. Harus terjawab pula pertanyaan yang menyangkut hirarki antara orang-orang serta syarat-syarat yang harus dipenuhi, baik oleh golongan pimpinan dalam berbagai tingkat maupun bagi para pelaksana. Juga perlu ditegaskan kebijaksanaan yang ditempuh dalam pengadaan tenaga, penempatannya, pembiayayaannya, pengupahan, dan penggajiannya, pemberhentiannya, pemecatannya, dan pemensiunannya.
(Why) secara filosofis, pertanyaan yang terpenting dantara rangkaian pertanuaan ini ialahpertanyaan "mengapa" karena pertanyaan ini ditujukan kepada kalimat pertanyaan yang mendahuluinya.
Dalam menyusun perencanaan hendaknya diperkirakan juga perencanaan biaya dan pegawai yang ada disamping kekhususan tugas yang ada
Persyaratan yang Harus Diperhatikan dalam Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Perencanaan pengadaan barang harus dipandang sebagai bagian integral dari usaha peningkatan kualitas proses belajar mengajar.
Perencanaan harus jelas. Kejelasan suatu rencana dapat dilihat pada :
Tujuan dan sasaran atau target yang harus dicapai. Penyusunan perkiraan biaya/harga keperluan pengadaan.
Jenis dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
Petugas pelaksanaan, misal: guru, karyawan.
Bahan dan peralatan yang digunakan.
Kapan dan dimana kegiatan dilaksanakan.
Bahwa suatu perencanaan yang baik harus realististis yaitu dapat dilaksanakan engan jelas, terprogram, sistematis, sederhana, luwes, fleksibel dan dapat dilaksanakan.
Rencana harus sistematis dan terpadu
Rencana harus menunjukkan unsur-unsur insani yang baik ataupun non insani sebagai komponen-komponen yang berhubungan satu sama lainnya bekerja sama menujutercapainya tujuan, target, kesesuian yang telah ditetapkan sebelumnya.
Memiliki struktur berdasarkan analisis.
Berdasarkan atas kesepakatan dan keputusan bersama pihak perencana.
Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan situasi dan kondisi yang tidak disangka-sangka.
Dapat dilaksanakan dan berkelanjutan.
Menunjukkan skala prioritas.
Mengadakan sarana pendidikan yang disesuaikan dengan plafon anggaran.
Mengacu dan berpedoman pada kebutuhan dan tujuan yang logis.
Dapat didasarkan pada jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (4-5 tahun), jangka panjang (10-15 tahun).
Prosedur Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Terdapat beberapa prosedur dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
Menganalisa kebutuhan
Menginventarisasikan sarana dan prasarana yang ada
Mengadakan seleksi
Menyediakan dana
Pemberian wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan sarana dan prasarana
Menganalisis kebutuhan sekolah
Penyusunan rencana kebutuhan barang di sekolah umumnya didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
Adanya kebutuhan barang sesuai dengan perkembangan sekolah
Adanya barang-barang yang rusak, dihapuskan, hilang, atau sebab yang lain yang dapat dipertanggungjawabkan sehingga memerlukan penggantian
Adanya kebutuhan barang yang dirasakan pada jatah perorangan jika terjadi mutasi guru atau pegawai sehingga turut mempengaruhi kebutuhan barang
Adanya tingkat kebutuhan barang untuk setiap tahun anggaran mendatang
Jangka Waktu Perencanaan
Waktu yang tepat untuk melakukan perencanaan, yaitu:
Dakam situasi yang tidak mendadak
Ada uang yang cukup
Sisesuaikan dengan kebutuhan
Inventarisasi Barang
Setelah melakukan analisis kebutuhan dilakukan pengurusan penyelenggaraan, pengaturan dan pencatatan barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris secara teratur dan menurut ketentuan yang berlaku.
Mengadakan seleksi
Dalam tahapan mengadakan seleksi, perencanaan saran dan prasarana meliputi:
Penyusunan Konsep Program
Prinsip dalam menyusun program:
Ada penanggung jawab untuk memimpin palaksanaan program
Ada kegiatan kongkrit yang dilakukan
Ada sasaran atau target terukur yang ingin dicapai
Ada waktu selesai yang pasti
Ada alokasi anggaran yang pasti untuk melaksanakan program
Kelima prinsip diatas ini merupakan kesatuan penyusunan program guna mencapai tujuan
Pendataan
Jenis barang
Jumlah barang
Kondisi barang (kualitas)
Pendanaan
Pendanaan untuk pengadaan, pemeliharaa, penghapusan, dll dibebankan dari APBN/APBD, dan bantuan dari BP3 atau komite sekolah. Adapun perencanaan anggaran dilaksanakan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Fungsi perencanaan pendaan untuk memutsuskan rincian menurut standar yang berlaku terhadap jumlah dana yang ditetapkan sehingga dapat menghindari pemborosan.
Kewenangan
Sejalan dengan semangat otonomi dalam perencanaan saran dan prasarana pendidikan dilakukan oleh penyelenggara pendidikan beserta jajarannya.
Perencanaan Pengadaan Barang Bergerak dan Barang Tidak Bergerak
Perencanaan pengadaan barang-barang bergerak
Barang habis pakai
Menyusun dan menata perkiraan biaya/hanya keperluan, pengadaan barang, selama 1 bulan/semester/tahun
Menyusun daftar perencanaan berdasarkan analisis kebutuhan dari masing-masing satuan organisasi
Barang tidak habis pakai
Menyusun dan menata perkiraan biaya/hanya keperluan, pengadaan barang-barang selama 1 bulan/semester/tahun
Menyusundaftar perencanaan berdasarkan analisis kebutuhan dari masing-masing satuan organisasi
Perencanaan pengadaan prasarana/barang-barang tidak bergerak
Tanah
Menyusun rencana pengadaan tanah berdasarkan analisis kebutuhan bangunan yang akan didirikan serta lokasi yang ditentukan
Pemetaan sekolah
Mengadakan survei tentang adanya fasilitas sekolah seperti: jalan, listrik, air, telepon, transportasi, dan sebagainya
Mengadakan survei harga tanah
Menyusun rencana anggaran biaya bangunan
Bangunan
Menyusun rencana bangunan yang akan didirikan berdasarkan analisis kebutuhan secara lengkap dan teliti
Mengadakan survei terhadap tanah dimana bangunan akan didirikan, hal luasnya, kondisi, situasi, status, perizinan dan sebagainya
Menyusun rencana konstruksi dan arsitektur bangunan sesuai pesanan
Menyusun rencana anggaran biaya sesuai dengan harga standar
Menyusun pertahapan rencana anggaran secara teknik dan memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan berdasarakan kebijakan pemerintah
Permasalahan yang sering dihadapi dalam perencanaan barang :
Tidak sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dikarenakan adanya perubahan tingkat perkembangan ekonomi
Terbatasnya jumlah barang yang diperlukan
Penggunaan pengelola yang tidak efisien
Terjadinya pemborosan
Pembelian barang yang berlebihan
Kurangnya ketersediaan dana yang diperlukan
Kurang menerapkan program prioritas sesuai dangan dana yang tersedia
Penganggaran yang tidak rinci
Master Plan/Site Plan Fisik Sekolah
Master plan fisik sekolah berfungsi untuk mengendalikan perencanaan dan pembangunan fisik komplek sekolah. Master plan sangat bermanfaat bagi pengadaan bangunan bangunan sekolah yang pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Di dalam master plan perlu disebutkan informasi mengenai jenis bangunan yang sudah ada dan direncanakan pengembangannya. Di dalam master plan fisik sekolah hendaknya mencantumkan informasi, antara lain:
Pagar betis setapak
Garis sepadan bangunan
Pintu gerbang sekolah
Papan nama sekolah
Denah keseluruhan ruang
Selasar penghubung antar ruang dan bangunan
Jalan setapak, jalan dan parkir kendaraan di dalam komplek
Lapangan olahraga dan lapangan upacara
Tiang bendera (untuk upacara)
Pertamanan (termasuk kebun praktek)
Sistem jaringan listrik
Sistem jaringan air bersih
Sistem pembuangan air kotor/limbah
Sistem jaringan air hujan
Terletak di daerah permukiman/perkampungan
Adanya sumber daya manusia (siswa)
Mudah dicapai ditinjau dari jarak dan kondisi pencapaian maupun transportasi
Adanya jalan masuk dan jalan ranya/sungai ke lokasi
Memiliki sumber air bersiih
Terjangkau jaringan listrik
Bebas dari gangguan bencana alam (banjir, tanah longsor, dsb)
Bebas daro gangguan keramaian
Bebas dari gangguan bau
Bangunan sekolah bukan hanya apa yang berwujud banguna (gedung) saja tetapi meliputi seluruh site (tapak) sekolah yang berwujud tanah beserta segala banguna dan fasilitas yang ada diatasnya yang digunakan secara langsung dalam proses pembelajaran, maupun yang mendukung kelancaran terlaksananya proses tersebut.
Tapak Sekolah
Luas tapak yang direncanakan hendaknya sesuia dengan luas lahan minimal yang disyaratkan sesuai dengan tipe sekolah.
Bentuk Tapak
Diusahakan tidak menyulitkan dalam penataan bangunan sekolah, maka disarankan berbentuk persegi empat panjang atau mendekati. Di dalam master plan perlu disebutkan informasi mengenai jenis bangunan yang sudah ada dan direncanakan pengembangannya. Di dalam merencanakan Master Plan Fisik sekolah, yang harus diperhatikan antara lain:
Pengelompoka/pendaerahan bengunan/ruang yang sesuai dengan fngsi dan karakeristiknya
Hubungan antar bangunan/ruang dan atar kelompok/ruang
Optimalisasi penggunaan lahan
Faktor keamanan dan keselamatan
Faktor pentahapan bangunan
Bangunan Infrastruktur
Infrastruktur adalah bangunan prasarana lingkungan sekolah untuk melengkapi gedung sekolah agar lingkungan sekolah tersebut aman, nyaman dan sehat.
Jalan, gorong-gorong dan jembatan
Jaringan listrik dan telepon
Jaringan air bersih/plumbing
Sumur gali
Ruang Belajar
Persyaratan umum ruang belajar antara lain:
Penempatan/tata letak setiap jenis ruang sesuai dengan fungsinya, contoh: ruang belajar, teori, daerah tenang
Orientasi terhadap matahari
Bangunan ruang belajar dibuat arah memanjang Timur-Barat, untuk mencegah matahari langsung masuk ke dalam ruang (pagi dan sore)
Pencahayaan
Pencahayaan alam
Ruang mendapatkan pencahayaan cukup sinar matahari tanpa gangguan panas dan silau
Luas lubang jendela lebih kurang 20% dari luas lantai
Pencahayaan buatan
Jika penyinaran alam berkurang, ruang harus mendapat pencahayaan yang cukup dari lampu yang tidak menyilaukan
Penghawaan
Ruang mendapatkan udara cukup sehingga ruang tidak panas dengan mengupayakan sirkulasi udara silang (croos ventilasi silang). Luas lubang ventilasi 6% sampai dengan 10% dari luas lantai.
Mungkin banyak kepala sekolah yang tidak mempunyai kesempatan untuk ikut serta dalam perencanaan bengunan sekolah. Sedangkan sebagai administrator atau manajer, merekalah yang bertanggung jawab akan sekolahnya, kepala sekolah mempunyai peranan tersendiri dalam panitia perencanaan bangunan sekolah dan perlengkapannya.
Perencanaan Pemeliharaan dan Pengembangan
Dalam menghadapi tugas ini disarankan menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
Masalah dasar-dasar pengajaran dan penentuan jenis program pengajaran dan perencanaan fasilitas bangunannya.
Membentuk panitia untuk mempelajari kebutuhan-kebutuhan khusus yang bertalian dengan bangunan dan perlengkapan yang diusulkan.
Mengatur kunjungan sekolah-sekolah yang dipergunakan sebagai model atau contoh.
Mempelajari gambar-gambar contoh bangunan sekolah dan perlengkapannya baik yang diproyeksikan maupun gambar biasa.
Ada beberapa aspek yang bertalian dengan perencanaan dan pemeliharaan bangunan sekolah dan perlengkapan:
Perluasan bangunan yang sudah ada
Pada bangunan sekolah yang sudah ada seringkali diperlukan tambahan bangunan seperti ruang kelas baru dan perlengkapan. Dalam masa kerjanya kepala sekolah tentu pernah menghadapi masalah seperti diatas, apabila tuntutan-tuntutan yang berasal dari perkembangan pendidikan semakin cepat dan mendesak baik yang bertalian dengan kualitas maupun kuantitas. Keadaan pekerjaan akan menentukan lamanya waktu dan besarnya tenaga yang dibutuhkan untuk mempelajari kebutuhan-kebutuhan dan mengidentifikasinya dengan tepat.
Sudah tentu guru-guru dan orang tua murid diikutsertakan dalam melakukan perencanaan mengenai penambahan-penambahan dan perombakan bangunan atau ruang kelas baru yang sudah ada atau merencanakan bengunan baru, dan saran-saran yang mereka kemukakan ditampung dan dipertimbangnkan. Segala bahan penting yang diperlukan harus dikumpulkan supaya dapat menyampaikan rekomendasi yang tepat dan masuk akal baik kepada pemerintah maupun pada masyarakat. Langkah-langkah yang disarankan terdahulu dapat juga ditempuh jika penambhan bangunan itu agak besar. Penambahan ruang kelas baru umumnya didasarkan pada alasan daya tampung yang kurang, sedangkan lahan kosong siap dibangun.
Rencana Rehabilitasi
Dengan melakukan survei terhadap bangunan dan perlengkapan yang sudah ada dan mencatat secara terperinci perbaikan-perbaikan yang diperlukan, kepala sekolah dan stafnya dapat mengusulkan perbaikan-perbaikan untuk kepentingan efektivitas pelaksanaan program sekolah.
Perbaikan-perbaikan ini diantaranya mencakup mengecat dan melabur, mengganti bahan-bahan atau bagian-bagian yang sudah usang atau lapuk, menyempurnakan akustik ruangan belajar, menambah tempat buang air, memperbaiki fasilitas mencuci tangan dan kaki dan pekerjaan-pekerjaan perbaikan lainnya yang bertalian dengan pelaksanaan inovasi pendidikan. Rencana rehabilitasi hendaknya dibuat sehemat mungki. Rehabilitasi dilakukan agar siswa dapat menjalankan proses belajar dengan baik dan mengurangi kemungkinan anak putus sekolah.
Meningkatkan Mutu Keindahan Ruang Belajar
Ada kecenderungan untuk mengecat ruang belajar dengan warna menurut kesukaan dan pilihan individu guru. Walaupun tiap orang mempunyai kesukaan dan pilihan warna masing-masing, namun ada beberapa prinsip yang telah lama diakui dan dianjurkan para ahli seni dan dekorasi umpamanya reaksi-reaksi psikologis terhadap warna-warna tertentu harus diperhatikan dalam mengecat rueng belajar dan gang-gang.
Dinding atas ruangan belajar harus dicat putih karena 80% faktor pantulan diperlukan untuk memberikan cahaya yang memadai kepada murid. Demikian pula dinding-dinding samping ruangan harus dicat warna cerah. Warna perabot coklat muda dan tidak mengkilap.
Memilih Perabot dan Perlengkapan
Salah satu faktor penting yang dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih perabot dan perlengkapan, adalah ruangan kelas yang harus disediakan sebagai dasar pengajaran. Administrator yang progeresif akan mengutamakan fleksibilitas dalam fungsi dan letak perabot di ruang belajar. Faktor-faktor psikologis harus diperhatikan dalam pembuatan perabot ruang belajar, jangan sampai ada perabot yang dapat menghambat proses belajar pada murid-murid. Seperti diketahui bahwa yang belajar adalah murid sebagai kesatuan pribadi dan bukan kecerdasannya saja yang berkembang.
Memperhatikan Kondisi Sanitasi
Ditinjau dari kebutuhan akan kesehatan pada murid dan seluruh anggota staf di sekolah, masalah sanitasi harus mendapat perhatian pertama. Salah satu kegiatan utama program kesehatan sekolah ialah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat.
Ditinjau dari segi pendidikan kesehatan akan menimbulkan pengaruh yang merugikan kesehatan jasmani dan rohani. Disamping itu proses belajar mengajar akan tehambat, yang berarti pula menghambat pula kelancaran pelaksanaan program pengajaran di sekolah. Oleh karena itu hendaknya kepala sekolah menyadari tanggung jawab untuk senantiasa mengawasi ruangan belajar, ruang olahraga, laboratorium, ruang kesenian, ruang keterampilan, dan bagian-bagian sekolah lainnya agar selalu beres, bersih dan teratur. Semuanya harus diatur sedemikian rupa sehingga kondisinya memberikan pengaruh yang optimal dalam proses belajar dan terhadap perkembangan kesehatan siswa, baik secara fisik maupun kesehatan mentalnya.
Dalam usaha kesehatan sekolah atau UKS hal ini dibicarakan secara terperinci. Memang kesehatan menjadi salah satu tujuan di sekolah. Diantaranya menyediakan fasilitas fasilitas untuk mempraktekkan kebiasaan hidup sehat, salah satu fasilitas penting adalah penyediaan air untuk mencuci tangan dan kaki serta anggota badan lainnya. Hendaknya disediakan sabun. Ruang belajar hendaklah selalu dipelihara dan dijaga kebersihannya dengan lap atau handuk kecil.
Perencanaan Tempat Penyimpanan Alat-Alat
Dari segi pendidikan soal penyimpanan alat-alat kurang mendapat perhatian, baik dalam literatur tentang konstruksi bangunan sekolah meupun dalam rencana struktur bangunannya. Alat-alat yang langsung dipergunakan dalam pelajaran memerlukan fasilitas penyimpanan yang memadai dan praktis sehingga pabila sewaktu-waktu diperlukan dapat segera disediakan serta keamanannya cukup terpelihara. Alangkah baiknya jika tempat penyimpanan alat-alat ini direncanakan sebelum bangunan didirikan sehingga faktor ekstrinsiknyapun mendapat perhatian juga.
Mengatur dan Memelihara Ruang Belajar
Sebagian besar waktu yang digunkan murid dan guru selama disekolah dipergunakan diruang belajar. Dari pernyataan ini timbul tuntutan agar kepala sekolah memberikan perhatian terhadap kondisi ruang belajar. Guru sering kali memberikan pengawasan langsung terhadap pengaturan, dan pemeliharaan ruang belajar, namun mereka memerlukan bantuan dan dukungan dari kepala sekolah dan penjaga kebersihan agar ruang belajar senantiasa siap dipergunakan dan memperlancar proses belajar mengajar. Hal-hal lainnya yang sangat penting untuk diperhatikan adalah ruang belajar harus mendapat cukup cahaya, karena sebagian besar guru-guru kurang menyadari pentingnya cahaya yang memadai bagi murud jika sedang ada dalam ruang belajar.
Kepala sekolah hendaknya melakukan observasi secara teratur dan kontinyu terhadap kondisi cahaya diruang belajar ini, dan segera mengadakan perbaikan bilamana terdapat kekurangan-kekurangan. Disamping itu ruang belajar harus selalu diperbarui catnya, dan warna-warna yang dipergunakan di ruang belajar adalah warna yang memberikan pengaruh psikologis positif dalam proses belajar mengajar kepada guru-guru dan murid. Gunakanlah warna-warna yang membangkitkan semangat belajar dan bekerja, serta berpengaruh menenangkan dan memupuk perasaan estetika.
Tanggung Jawab Pemerintah, Sekolah, dan Masyarakat dalam Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Pemerintah bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan pendidikan nasional. Oleh karena itu pemerintah hendaknya memperhatikan kondisi sekolah terutama didaerah yang kondisinya rusak dan perlu diperbaiki dengan perencanaan yang matang. Pemerintah mempunyai tanggung jawab dan peran dalam menyusun perencanaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) serta anggaran pendapatan belanja negara (APBN), oleh karena itu anggaran pendidikan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan dengan memperhatikan aspek utama yaitu pendidikan.
Sekolah merupakan suatu organisasi. Salam hal ini kepala sekolah hendaknya serba bisa, karena bukan saja harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai bangunan sekolah,melainkan juga banyak pengetahuannya tentang perabot dan perlengkapan. Seperti telang disinggung bahwa tanggung jawab kepala sekolah dan kaitannya dengan perencanaan sarana dan prasarana disekolah adalah bersama-sama s=dengan staf penyusun daftar kebutuhan sekolah, kemudian mempersiapkan perkiraan tahunan untuk diusahakan penyediaannya sesuai dengan kebutuhan. Menyimpan dan memelihara serta mendistribusikan kepada guru-guru yang bersangkutan, dan menginventarisasi alat/sarana tersebut pada akhir tahun pelajaran.
Guru-guru dan para orang tua murid juga diikutsertakan dalam melakukan perencanaan mengenai penambahan-penambahan dan perombakan bangunan yang sudah ada atau merencankan bangunan baru, dan saran-saran yang mereka kemukakan ditampung dan dipertimbangkan. Apabila ada hal yang diperlukan untuk dapat disampaikan sebagai rekomendasi yang tepat dan masuk akal dapat disampaikan kepada pemerintah maupun kepada masyarakat.
Sebagai pelaksana tugas pendidikan, guru mempunyai andil dalam menajemen saran dan prasarana pendidika. Dalam hal ini, guru lebih banyak berhubungan dengan sara pengajaran yaitu alat peraga, alat pelajaran, dan media pengajaran lainnya. Peranan guru tidak hanya dalam perencanaan pendidikan tetapi dimulai dari perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, serta pengawasan pengunaan sarana dan prasarana. Keterlibatan guru dalam perencanaan karena semua barang yang digunakan dalam proses belajar mengajar disesuikan dengan rancangan kegiatan belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
Perencanaan sarana dan prasarana dilakukan dengan berbagai prosedur atau tahapan. Rincian fungsi perencanaan mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam menentukan kebutuhan diperlukan beberapa data dasar, diantaranya adalah distribusi guna, tepat guna, dan berdaya guna. Kemudian kebutuhan tersebut dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya pembiayaan dari dana yang tersedia.
Persyaratan dalam perencanaan saran dan prasarana pendidikan meliputi: perencanaan pengadaan barang harus dipandang sebagai bagian integral dari usaha peningkatan kualitas proses belajar mengajar. Perencanaan harus jelas, yaitu: sistematis dan terpadu, menunjukkan unsur-unsur insani yang baik ataupun non insani sebagai komponen-komponen yang berhubungan satu sama lain guna mencapai tujuan, memiliki strukturberdasarkan analisis, berdasarkan atas kesepakatan dan keputusan bersama pihak perencana, fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaaan, perubahan situasi dan kondisi yang tidak disangka-sangka, dapat dilaksanakan dan berkelanjutan, menunjukkan skala prioritas, mengadakan sarana pendidikan yang disesuaikan dengan plafon anggaran, mengacu dan berpedoman pada kebutuhan dan tujuan yang logis, serta dapat didasarkan pada jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Dalam melakukan perencanaan sarana dan prasarana pendidikan, seorang kepala sekolah mempunyai peranan yang strategis. Guru dapat memanfaatkan segala sarana yang ada disekolah seoptimal mungkin dan bertanggung jwab penuh terhadap keselamatan pemakaian sarana dan prasarana tersebut di kelas dimana dia mengajar.
Saran:
Sebagai seorang mahasiswa, hendaknya kita memperbanyak didalam membaca literatur, khususnya dalam ranah pendidikan. Sebab nantinya kita merupakan calon penerus bangsa dan sebagai calon pendidik. Maka sepatutnya apabila kita memperdalam ilmu pengetahuan. Tidak hanya mengandalkan penalaran didalam suatu permasalahan.
Selain itu perencanaan itu sangat penting didalam kehidupan, khususnya dalam pendidikan. Segala hal harus direncanakan sehingga diharapkan dapat membuahkan hasil yang lebih baik. Dan juga perencanaan juga menjadikan dasar dan motivasi dalam mengerjakan suatu hal.
Komentar
Posting Komentar